menu

Saturday 18 January 2014

Critical Review, peduli dg ilmu seadanya :)

Critical Review adalah hal yang tak asing di kalangan mahasiswa. Namun bagi para mahasiswa baru, critical review adalah hal baru yang perlu dipelajari dengan baik di awal masa perkuliahan karena akan sering digunakan nantinya. Critical review sering digunakan sebagai tugas dari suatu mata kuliah, biasanya kita diminta mengkritik suatu artikel baik dari sumber buku yang telah ditentukan atau artikel dari suatu website. Berikut saya berikan suatu contoh critical review yang saya pelajari selama masa bimbingan jurusan. Critical Review ini sudah melewati proses asistensi dengan kaka asuh bimbingan  saya dari angkatan 2010. Semoga tidak banyak terdapat kesalahan dalam critical reviewnya dan dapat membantu :)
ARTIKEL
Wacana Pemberian Insentif bagi Penyedia Ruang Terbuka Hijau
JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melemparkan wacana untuk memberikan insentif untuk warga yang menyediakan serta mempertahankan ruang terbuka hijau di lingkungan perumahan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi target pengadaan ruang terbuka hijau sebesar 30 persen di Jakarta.
Problem ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) yang tidak kunjung memenuhi target itu menjadi pembahasan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Fraksi Hanura Damai Sejahtera menyatakan, jumlah RTH di Jakarta tak sebanding dengan jumlah pusat perbelanjaan yang tumbuh pesat di Ibu kota.
Menjawab permasalahan tersebut, Gubernur menyatakan bahwa upaya peningkatan luas RTH merupakan salah satu fokus dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Ia menjelaskan bahwa arahan rencana yang termuat dalam masing-masing Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi ini jelas mendorong upaya penyediaan RTH di wilayah perencanaan. Fungsi dari RTH, lanjutnya, berguna untuk mendukung fungsi ekologis, sosial, dan estetis.
“Nantinya akan ada pemberian insentif bagi lingkungan permukiman yang mampu menyediakan dan mempertahankan RTH,” ujar Fauzi atau akrab disapa Foke saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/9/2012). Foke tidak menjelaskan berapa jumlah insentif, mekanisme penyerahan, serta kapan program pemberian insentif itu mulai dilakukan.
Ia menambahkan bahwa tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta merupakan penyempurna hijau makam dan termasuk dalam target RTH sebesar 30 persen dari wilayah Jakarta.
Saat ini luas RTH publik Jakarta baru mencapai 9,8 persen atau berarti masih kurang 10,2 persen. Jika ditambah dengan target RTH privat ditargetkan sebesar 10 persen, maka total luas RTH yang ditargetkan adalah 30 persen dari luas lahan Ibu Kota. Terhitung sejak 2000-2011, pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mampu menambah RTH publik sebesar 0,8 persen.
CRITICAL REVIEW
Jakarta tergolong sebagai kota metropolitan, yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa dalam satu wilayah yang dapat dikatakan terbatas. Ruang Terbuka Hijau di wilayah ini memang sangat dibutuhkan untuk menjamin kenyamanan penduduk di dalamnya. Artikel yang berjudul Wacana Pemberian Insentif bagi Penyedia Ruang Terbuka Hijau ini secara garis besar membahas upaya pemerintah dalam penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Jakarta. Sampai saat ini presentase RTH di wilayah Jakarta baru mencapai 9,8 persen jauh dari targetnya yaitu 30 persen. Terhitung sejak 2000-2011, pemerintah Jakarta hanya mampu menambah RTH publik sebesar 0,8 persen.
Wacana  pemberian insentif terhadap warga yang menyediakan dan mempertahankan RTH hanyalah upaya untuk memenuhi target secara kuantitatif yaitu memenuhi target memiliki 30 persen lahan untuk RTH dari kota Jakarta. Namun, itu belum secara kualitatif yakni mencapai target 30 persen RTH dengan penataan ruang yang baik. Pemerintah juga perlu memikirkan mengenai tata ruang kota yang nantinya dihasilkan. Dalam artikel ini disebutkan bahwa “Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi ini jelas mendorong upaya penyediaan RTH di wilayah perencanaan.”, kata di wilayah perencanaan inilah yang perlu ditekankan. Pasti tidak semua tempat di Jakarta layak dan direncanakan menjadi wilayah RTH. Perencanaan kota bagian dari rencana tata ruang. Rencana tata ruang itu terdiri atas 3, yaitu proses perencanaan tata ruang, proses pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Upaya insentif ini masih belum memenuhi aspek ketiga yaitu penegendalian pemanfaatan ruang.  Upaya ini juga akan menjadikan warga berorientasi pada penghargaan, bukan upaya partisipasi dalam penataan ruang.
Inilah kekurangan dari artikel Wacana Pemberian Insentif bagi Penyedia Ruang Terbuka Hijau, penulis tidak menjelaskan secara jelas konsep insentif yang akan diupayakan pemerintah Jakarta. Hal itu menjadikan pembaca tidak yakin mengenai upaya ini, karena seolah tidak direncanakan dengan matang.
Sumber :
Afifah, riana. 2012. Wacana Pemberian Insentif bagi Penyedia Ruang Terbuka Hijau. http://nasional.kompas.com. Diunduh selasa,      11 september 2012

Thursday 4 July 2013

a little thinking about........

PSDM......
Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) adalah suatu proses meningkatkan fungsi, bentuk, dan kemanfaatan yang ada dalam diri manusia. Untuk menjadikan peningkatan nilai manusia dalam menggunakan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Kemampuan manusia dapat dikelompokkan menjadi 3 elemen, yaitu intelegensi, emosional, dan spiritual. Dalam PSDM, yang menjadi fokus penanganan yaitu pada kemampuan emosional, atau biasa dikenal dengan softskill.
Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan tidak hanya bersifat eksternal, namun juga pengembangan terhadap sumber daya internal. Cakupan sumber daya internal yaitu dari diri sendiri dan orang-orang yang menjadi subjek proses PSDM tersebut, jika dalam kelembagaan yaitu para orang-orang yang mengkader dan pengurus dalam lembaga tersebut. Sedangkan fungsi eksternal PSDM yaitu pada objek tujuan dan sasaran PSDM yang berada di tataran lingkungan lembaga tersebut. Fungsi eksternal ini adalah fungsi PSDM untuk mengkondisikan SDM yang berada di luar lembaga untuk dapat masuk dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan internal. Prinsip PSDM lingkup internal maupun eksternal tetap sama, yaitu mengembangkan apa yang sudah dimiliki oleh seseorang secara kualitatif dan ditargetkan secara kuantitatif. Sistem yang ditempuh pun diperlukan perjenjangan yang efektif. Dapat diplotkan dalam 3 jenjang, yaitu pembentukan karakter, pembinaan, dan pengkaryaan SDM. Untuk melalui setiap jenjangnya harus ada syarat peningkatan mutu/ kemampuan personal setiap menempati tingkatan jenjang tersebut. Dalam proses menjalankan tiap jenjang ini pun harus selalu ada monitoring perkembangan, memperhatikan hambatan dan kendala, potensi dan peluang, serta mengevaluasi setiap jengkal tahapan proses tersebut. Sistem dan arahan yang yang terstruktur sangat diperlukan untuk mendukung proses dan pola pergerakannya. Peran pemimpin dan lingkup internal lah yang berperan dalam pengendalian sistem dan arahan proses pengembangan ini, maka dari itu pentingnya fungsi PSDM lingkup internal. PSDM lingkup internal inilah yang juga menjadi elemen utama suatu perkembangan kualitas lembaga baik sistem maupun sumber daya manusianya.
Pada suatu kelembagaan, PSDM berorientasi utama untuk merekatkan hubungan setiap anggota dalam kelembagaan itu sendiri. Mengungkap potensi dan memaksimalkan SDM, bukan menghambat potensi tersebut. Memetakan kadernya pada posisi yang tepat, sesuai potensi yang dimiliki. Kemampuan analisis adalah syarat dalam pemetaan kader pada posisi yang tepat. Karena, bukan hanya diperlukan ketegasan dalam pembentukan suatu kader, namun yang lebih penting adalah kepekaan terhadap kondisi dan lingkungan, sehingga mampu menganalisis perkembangan dan mengevaluasi proses pengkaderan tersebut.
Sesuai dengan yang telah dijelaskan di awal tentang jenjang suatu proses pengembangan sumber daya manusia, Fungsi PSDM bukan hanya sampai pada tahap pembentukan kader/ sumber daya manusia yang berkualitas, tetapi terus berlanjut sampai pembinaan dan mengkaryakan mereka. PSDM merupakan suatu hal yang kompleks, karena menyangkut berbagai aspek dan dampak yang kompleks pula dalam prosesnya. Menghimpun berbagai jenis dan rupa input suatu kader namun dengan tujuan menghasilkan output kader yang sama, yaitu yang memiliki peningkatan kualitas. Hasil dari PSDM ini tidak secara langsung terlihat, karena sifatnya yang jangka panjang.

a little thinking about.......

Analisis Potensi Diri.......................

Setiap orang pasti memiliki potensi diri masing-masing, namun belum tentu potensi tersebut disadari sehingga mereka tidak dapat mengoptimalkan potensi diri yang dimilikinya. Suatu potensi dalam diri seseorang pun tetap harus diasah dan dikembangkan, agar potensi tersebut dapat secara optimal bermanfaat bagi pemiliknya. Ketika seseorang tidak mengenal potensi dirinya maka potensi itu tidak akan diasah dan dikembangkan sehingga yang terjadi adalah tidak dapat mengoptimalkan potensi tersebut, bahkan menjadi hilang. Inilah pentingnya seseorang untuk mampu menganalisis potensi diri, ketika kita mampu mengenal potensi diri maka kita dapat mengendalikan langkah dan tujuan kita ke depan sesuai dengan potensi yang kita miliki. Kita pun memiliki arahan dalam pengembangan kualitas diri melalui analisis potensi diri ini.
Analisis potensi diri yaitu bagaimana kita dapat menemukan dan mengenal potensi kita baik kelemahan dan kelebihan dalam diri. Potensi tidak selalu hal yang positif dan hal yang menyangkut tentang bakat. Potensi merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan dan diarahkan dalam diri seseorang, karena potensi adalah peluang. Maka dari itu, kelemahan dan kelebihan sesorang tergantung dari bagaimana orang tersebut mengarahkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Ketika kita mengarahkan potensi tersebut ke arah yang salah, maka jadilah kelemahan, begitu pula sebaliknya ketika kita mampu mengembangkan dan mengarahkan potensi tersebut dengan baik ke arah yang benar, jadilah suatu kelebihan.
Perlu adanya kepekaan dalam menganalisis potensi diri, karena inilah cara kita untuk menemukan dan mengenal potensi tersebut. Dengan adanya kepekaan pun yang membantu kita untuk mengarahkan dan memanfaatkan potensi tersebut. Metode dalam analisis potensi diri dapat dengan berbagai cara, namun cara yang paling struktural dan biasa diterapkan yaitu melalui analisis SWOT. Analisis dengan melihat aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam diri kita.

Tuesday 2 October 2012

Hello World

Perkenalkan, nama saya Azizah Retnowati.  Saya lahir di Kuala Kapuas, 23 Mei 1994. Saya menjalani sekolah dari SD sampai SMA di Cilacap, Jawa Tengah. Tahun 2012 ini, saya menjadi mahasiswa baru di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Melanjutkan studi di PWK Undip adalah pilihan saya, meskipun bukan pilihan pertama. Sewaktu masa pendaftaran perguruan tinggi, saya mencari informasi mengenai jurusan PWK. Setelah saya mendapat informasi yang cukup,  saya merasa PWK Undip sesuai dengan karakter saya,  saya suka merencanakan, menganalisa, dan berhubungan dengan masyarakat secara langsung. Sekarang saya sudah menjalani 4 minggu menjadi mahasiswa Teknik PWK Undip. Sampai saat ini sudah mulai terasa sibuk dengan tugas, meskipun semester berikutnya pasti lebih sibuk dari ini. Maka, sangat diperlukan manajemen waktu yang baik dalam menjalani perkuliahan di PWK Undip.

Pembuatan blog ini adalah salah satu tugas praktikum mata kuliah Teknologi Informasi. Harapannya, melalui blog yang kami buat dapat memberikan informasi kepada yang membutuhkan mengenai PWK dan hal lain yang kami posting.
HAPPY BLOGGING :)